AQUASCAPE
nah aquascape ini adalah salah satu seni mengatur tumbuhan
atau batu batu yang ada pada aquarium yang membuat aquarium itu lebih terlihat
alami dan indah seperti habitat asli pada ikan yang ingin kita pelihara.Kita
dapat mengatur letak tumbuhan atau jenis tumbuhan yang ingin kita letakan di
aquarium.Tujuan utama dari aquascape adalah untuk menciptakan sebuah gambaran
“bawah air”, sehingga aspek teknis pemeliharaan tanaman air juga harus
dipertimbangkan. Banyak faktor yang harus seimbang dalam ekosistem dari sebuah
tangki akuarium untuk memastikan keberhasilan terciptanya sebuah keindahan dari
seni aquascape.
Faktor-faktor ini meliputi penyaringan (filtrasi),
mempertahankan kadar karbon dioksida (CO2) pada tingkat yang cukup untuk
mendukung fotosintesis bawah air, substrat dan pemupukan, pencahayaan, dan
kontrol alga (lumut).
Desain Aquascape sendiri mencakup sejumlah gaya yang
berbeda-beda. Di bawah ini, ada beberapa
jenis gaya dalam menata aquascape.
DUTCH STYLE
Akuarium Dutch Style biasanya menata beberapa jenis tanaman
yang memiliki warna daun, ukuran, dan tekstur beraneka ragam yang ditampilkan
lebih sebagai taman bunga seperti yang seringkali kita temui di darat. Gaya ini
dikembangkan di Belanda dimulai pada 1930-an, seiring dengan makin tersedianya
peralatan tanaman yang dijual secara komersial. Dutch Style ini menekankan
tanaman yang terletak di bagian depan akuarium dengan tinggi yang berbeda, dan
sering kali justru mengabaikan penggunaan batu dan kayu apung. Biasanya tanaman
ditata dengan urutan berbaris dari kiri ke kanan dan diumpamakan sebagai
"jalananBelanda". Karena deretan jalan di Belanda biasanya tertata
rapi dan lurus berjajar. Ciri lain dari Dutch style adalah lebih dari 80% dari
lantai akuarium ditutupi dengan tanaman, sehingga sangat sedikit substrat yang
terlihat. Tinggi tanaman yang tumbuh biasanya menutupi kaca belakang akuarium
dengan tujuan menutupi peralatan besar yang bersembunyi di balik tangki.
JAPANESE STYLE (NATURE STYLE)
Salah satu gaya dengan penataan kontras adalah nature style
atau Japanese style, yang diperkenalkan pada 1990-an oleh Takashi Amano.
Komposisi Amano yang menarik tentang teknik berkebun Jepang yang mencoba untuk
meniru pemandangan alam dengan pengaturan yang asimetris dari tanaman air yang
relatif sedikit dan pemilihan batu atau kayu apung yang selektif. Tujuannya
adalah untuk menciptakan gelombang (landscape) di miniatur, daripada sebuah
taman berwarna-warni. Gaya ini menarik terutama dari konsep estetika Jepang
Wabi-Sabi yang berfokus pada minimalis sebagai sumber keindahan, dan konsep
Iwagumi yang menetapkan aturan yang mengatur batu.
Dalam sistem Iwagumi, Oyaishi atau batu utama, ditempatkan
ditengah tangki akuarium. Soeishi atau batu tambahan, dikelompokkan didekatnya,
sedangkan Fukuseki atau batu sekunder, disusun di bawahnya. Fokus utama yang
dianggap penting ditentukan oleh penempatan asimetris dari Oyaishi.dan
mengikuti rasio keseimbangan komposisi. Tanaman dengan daun kecil, seperti
acicularis Eleocharis, elatinoides Glossostigma, callitrichoides Hemianthus,
fluitans Riccia, pakis air kecil, biasanya ditekankan, dengan warna yang lebih
terbatas daripada di gaya Belanda. Ikan, atau udang air tawar seperti
multidentata Caridina dan heteropoda Neocaridina, biasanya dipilih untuk
melengkapi tanaman.
Dutch style dan Japanese Style merupakan sistem penataan
akuarium tradisional dengan menggunakan air tawar yang paling digemari oleh
banyak aquascaper di dunia..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar